Menata Kabupaten Kubu Raya (2)

Identifikasi Masalah dan Pemetaan Potensi Daerah

Mengelola sebuah daerah baru tak semudah membalik telapak tangan. Identifikasi masalah ditempuh untuk mengetahui peluang dan tantangan yang akan dihadapi dalam menjalankan roda pemerintahan.

Selain identifikasi masalah, pemetaan potensi daerah juga sangat penting melalui kajian strategis dan mendalam. Dalam hal ini diperlukan database agar pembangunan menjadi jelas dan terarah. Salah satu persoalan daerah pemekaran baru yang terkadang penyelesaiannya menjadi berlarut-larut adalah penetapan batas wilayah antarkabupaten, antarkecamatan dan antardesa.

Perlu ada pembicaraan intensif dengan berbagai pihak baik itu pemerintah daerah yang berbatasan langsung maupun masyarakat. “Masalah batas wilayah dengan kabupaten Pontianak dan Kota Pontianak sedang diagendakan. Termasuk juga komplek perum IV yang beberapa waktu lalu sempat disuarakan masyarakat,” kata Pj Bupati Kabupaten Kubu Raya, Drs Kamaruzzaman MM.

Menurut Kamaruzzaman, pekerjaan yang telah diagendakan oleh Kabupaten ke-14 di Kalbar ini diantaranya soal penataan dan inventarisasi aset daerah sebagai landasan yang jelas dalam menyusun neraka daerah. “Ini juga telah kita bicarakan dengan kabupaten induk. Paling tidak tahap awal adalah inventarisasi sarana dan prasarana publik seperti sekolah dan sarana kesehatan yang ada di seluruh daerah Kubu Raya,” jelasnya.

Lebih lanjut dikatakannya, agenda lain adalah penataan kewenangan yang menyangkut sumber pendapatan daerah melalui pemetaan terhadap potensi sumber ekonomi daerah seperti kawasan pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan, industri, perdagangan dan lain-lain.

“Kita berharap dalam satu tahun ke depan sudah memiliki database yang jelas di setiap kecamatan untuk dijadikan kawasan prioritas ekonomi, apa yang dapat dikembangkan dan produk unggulan apa yang dapat dihasilkan,” ujarnya.

Dikatakannya, database ini diharapkan dapat menjadi modal untuk promosi pemasaran dalam menggalang masuknya investasi daerah. Selain itu, persoalan sosial lainnya seperti peningkatan mutu pendidikan, kesehatan masyarakat, pemberdayaan perempuan, ketenagakerjaan dan pengentasan kemiskinan juga akan dipetakan. “Untuk tahun mendatang, penyusunan program dan pemecahan masalah yang ada akan lebih mudah dilaksanakan, karena sudah memiliki database memadai,” tukasnya.

Anggota DPRD Kalbar daerah pemilihan Kabupaten Pontianak, Asmaniar SH mengatakan untuk tata ruang terutama kompleks perkantoran Kabupaten Kubu Raya hendaknya pemerintah harus memandang dampak lingkungan terutama banjir. Jika kompleks perkantoran dibangun di kawasan Jalan Arteri Supadio maka dapat menimbulkan banjir di daerah Sungai Raya Dalam. “Karena kawasan tersebut merupakan daerah resapan untuk pengendali banjir,” ujarnya.

Persoalan lain menurutnya adalah ketenagakerjaan lantaran tempo dulu, kawasan yang sekarang menjadi Kabupaten Kubu Raya merupakan sentral industri perkayuan. Dengan banyaknya industri kayu yang tutup, tentunya berdampak pada sumber mata pencarian masyarakat.

“Diharapkan pemerintah dapat membuka banyak lapangan pekerjaan untuk masyarakat sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan. Saya yakin pemerintah juga sependapat, paling tidak ada upaya misalnya dengan mengundang investor untuk berinvestasi di berbagai bidang,” tukasnya.

Selain itu, kata legislator Partai Amanat Nasional ini, sektor pertanian untuk wilayah Kubu Raya diharapkan bisa jadi penopang utama ekonomi masyarakat. Pemerintah harus kreatif untuk merangsang tumbuh dan berkembangnya sektor pertanian dari hulu sampai hilir.

“Saya lihat salah satu potensi utama Kubu Raya adalah sektor pertanian sehingga pemerintah bisa memacu tumbuhnya pertanian modern di kawasan ini, misalnya dengan membantu petani dalam hal sarana produksi pertanian seperti peralatan modern dan alih teknologi pertanian,” ujarnya.

Senada dengan Asmaniar, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Kubu Raya, H Abdullah HS SPd mengatakan pertumbuhan pertanian dapat memacu tumbuhnya ekonomi kerakyatan sehingga pemerintah dapat menstimulasi masyarakat untuk membuat industri rumah tangga yang dapat mengolah semua hasil pertanian yang ada di kawasan Kubu Raya.

“Kita punya banyak produk olahan dari hasil pertanian yang telah dilakukan masyarakat. Alangkah baiknya, pemerintah memberikan penguatan modal, membuka peluang pasar dan melakukan pembinaan atau bahkan memperbanyak industri rumah tangga yang mengolah aneka produk dari hasil pertanian,” ujarnya.

Dengan keadaan geografis yang banyak aliran sungai dan melintasi berbagai kecamatan menurut Bang Dullah—sapaan akrab Abdullah HS, perlu upaya pemerintah untuk meningkatkan sarana transportasi air. Apalagi sungai telah sejak lama dijadikan salah satu sarana transportasi utama masyarakat. “Saya kira upaya ke arah tersebut telah dipikirkan pemerintah dan saat ini transportasi air cukup efektif untuk angkutan orang dan barang, sambil perlahan membenahi jalan yang menghubungkan antarkecamatan hingga ke pedesaan karena jalan juga merupakan sarana vital dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (her/bersambung)

Comments